ANALISIS OBLIGASI
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Obligasi merupakan surat utang jangka
menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang
menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan
melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli
obligasi tersebut. Sekuritas yang diperdagangkan di bursa efek
pada dasarnya ada 2, yaitu saham (yang menunjukkan bukti kepemilikan atas suatu
perusahaan) dan obligasi (yang menunjukkan surat tanda hutang dari emiten yang
menerbitkan sekuritas tersebut). Di Indonesia, obligasi-obligasi diteritkan oleh
perusahaan yang baik sahamnya dimiliki swasta sepenuhnya dan yang dimiliki oleh
negara (PT Persero). Pemerintahan suatu negara jarang menerbitkan obligasi
karena adanya kekhawatiran akan terjadinya persaingan antara sektor
pemerintahan dan swasta dalam memperebutkan dana masyarakat.
Dalam
prakteknya terdapat berbagai jenis obligasi. Jenis obligasi yang sederhana adalah
obligasi yang menawarkan bunga (coupon) tetap selama jangka waktu obligasi
tersebut. Jenis kedua adalah obligasi yang menawarkan suku bunga mengambang
(floating rate). Biasanya ditawarkan sebesar presentase tertentu diatas suku
bunga deposito. Jenis ketiga adalah obligasi dengan tingkat bunga nol (zero
coupon bonds atau pure discount bonds). Obligasi ini dijual dengan diskon pada
awal periode, dan kemudian dilunasi penuh sesuai dengan nilai nominal pada
akhir periode. Jenis obligasi lainnya adalah obligasi yang bisa diubah menjadi
saham. Obligasi ini diebut obligasi konversi. Obligasi jenis ini mungkin saja
dikombinasikan dengan tipe zero coupon.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Analisis
Onligasi
Sekuritas yang diperdagangkan di bursa efek pada dasarnya ada
2, yaitu saham (yang menunjukkan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan) dan
obligasi (yang menunjukkan surat tanda hutang dari emiten yang menerbitkan
sekuritas tersebut). Di Indonesia, obligasi-obligasi diteritkan oleh
perusahaan yang baik sahamnya dimiliki swasta sepenuhnya dan yang dimiliki oleh
negara (PT Persero). Pemerintahan suatu negara jarang menerbitkan obligasi
karena adanya kekhawatiran akan terjadinya persaingan antara sektor
pemerintahan dan swasta dalam memperebutkan dana masyarakat.
Dalam prakteknya terdapat berbagai jenis obligasi. Jenis
obligasi yang sederhana adalah obligasi yang menawarkan bunga (coupon) tetap
selama jangka waktu obligasi tersebut. Jenis kedua adalah obligasi yang
menawarkan suku bunga mengambang (floating rate). Biasanya ditawarkan sebesar
presentase tertentu diatas suku bunga deposito. Jenis ketiga adalah obligasi
dengan tingkat bunga nol (zero coupon bonds atau pure discount bonds). Obligasi
ini dijual dengan diskon pada awal periode, dan kemudian dilunasi penuh sesuai
dengan nilai nominal pada akhir periode. Jenis obligasi lainnya adalah obligasi
yang bisa diubah menjadi saham. Obligasi ini diebut obligasi konversi. Obligasi
jenis ini mungkin saja dikombinasikan dengan tipe zero coupon.
Untuk memahami perhitungan tingkat bunga dalam obigasi ada 3 titik waktu yang perlu dimengerti. Titik waktu tersebut menyangkut :
(1)
kapan pemberi dana dan pihak yang memerlukan dana menentukan tingkat bunga atas
obligasi tersebut,
(2) kapan
dana akan diserahkan,
(3)
kapan hutang akan dilunasi.
Notasi-notasi
yang digunakan :
1. i
adalah tingkat bunga
2.
t0 adalah tanggal komitmen
3.
t1 adalah tanggal dana diserahkan ke perusahaan yang menerbitkan obligasi
4.
t2 adalah tanggal obligasi dilunasi kembali
Dengan
demikian kita akan menuliskan tingkat bunga sebagai t0it1,t2
Karena
t0 terjadi pada tahun ke nol, maka t0 = 0, dan karenanya penulisannya
disederhanakan menjadi it1,t2 Spot Interest Rate merupakan tingkat bunga obligasi
yang hanya mempunyai satu arus kas bagi pembeli obligasi. Obligasi yang hanya
mempunyai satu arus kas bagi pemodal disebut pure discount bond atau zero
coupon bond. Misalnya pemodalnya membayar suatu obligasi dengan harga Rp743.000
saat ini akan menerima pelunasan nilai nominal obligasi tersebut sebesar Rp
1.000.000 dua tahun yang akan datang. Tingkat keuntungan yang diperoleh pembeli
obligasi tersebut adalah spot rate dua tahun. Apabila i02 adalah spot rate dua
tahun yang dinyatakan dalam bentuk tahunan, maka Rp 743.000 = (1.000.000 / (`1+i02)2) dan i02 = 16%
Future Rate merupakan tingkat bunga atas obligasi di mana terjadinya komitmen dan kapan uang akan diserahkan ke pihak emiten berbeda.Misalnya Rp 743.000 akan diserahkan ke penerbit obligasi pada tahun 1 (komitmen tersebut terjadi pada tahun ke 0) dan Rp 1.000.000 akan dilunasi pada tahun ke 3. Contoh ini merupakan contoh dari forward rate 2tahun yang akan dimulai pada tahun ke
Future Rate merupakan tingkat bunga atas obligasi di mana terjadinya komitmen dan kapan uang akan diserahkan ke pihak emiten berbeda.Misalnya Rp 743.000 akan diserahkan ke penerbit obligasi pada tahun 1 (komitmen tersebut terjadi pada tahun ke 0) dan Rp 1.000.000 akan dilunasi pada tahun ke 3. Contoh ini merupakan contoh dari forward rate 2tahun yang akan dimulai pada tahun ke
1.
Perhitungannya adalah : (1+i1,3) =
(1.000.000 / 743.000), maka i1,3 = 16% Current
Yield merupakan pembayaranbunga dibagi dengan harga obligasi. Apabila suatu
obligasi membayar bunga per tahun sebesar Rp150.000 dan harganya Rp 900.000,
maka curet yield nya adalah 16,67%. Current yield merupakan suku bunga yang
sering tercantum pada surat kabar keuangan, meskipun manfaatnya tidak terlalu
banyak.
Yield
to Maturity merupakan tingkat bunga ini adalah internal rate of return (IRR)
yang diperoleh pemodal dengan memiliki obligasi sampai jatuh tempo. Misalnya
suatu obligasi membayarkan bunga sebesar Rp 160.000 per tahun dalam jangka
waktu 5th. Apabila obligasi tersebut mempunyai harga pasar sebesar Rp 937.000
maka IRRnya bisa dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
937
= (160/(1+i)) + (160/(1+i)2) + ....... + ((160+1000)/(1+i)5) Duration merupakan faktor utama
penentu risiko tingkat bunga.
2.2 Jenis-Jenis Analisis Obligasi
2.2.1. Kasus Zero-coupon Bonds
Misal ada 2 obligasi zero coupon, yang berjangka waktu 1 dan
5 tahun. Nilai pelunasan obligasi yg berjangka waktu 1th adl Rp 1.100.000 dan yg
5th lagi adl Rp 1.610.500. Apabila tingkat bunga per tahunyang dipandang
relevan adalah 10%, maka kedua obligasi tersebut saat ini mempunyai harga yang
sama yaitu Rp 1.000.000.
Nilai
obligasi zero coupon jangka waktu 1th = 1.100.000/(1+0,10) = Rp 1.000.000
Nilai obligasi zero coupon jangka waktu 5th = 1.610.500/(1+0,10)5= Rp 1.000.000
Nilai obligasi zero coupon jangka waktu 5th = 1.610.500/(1+0,10)5= Rp 1.000.000
2.2.2. Kasus Obligasi dengan Jangka Waktu Sama dan Coupon Rate berbeda
Misal ada 2 obligasi mempunyai jangka waktu yang sama, yaitu
5th, dan nilai nominal sama pula yaitu Rp1.000.000. Obligasi yang satu
menawarkan coupon rate 10% dan satunya 1%. Apabila tingkat bunga yg relevan
adalah 10% per tahun, maka obligasi tersebut adl sbb:
Obligasi dgn coupon rate 10% (dinyatakan dalam ribuan rupiah) :
Obligasi dgn coupon rate 10% (dinyatakan dalam ribuan rupiah) :
P0 =
100/(1+0,1) + 100/(1+0,1)2 + ....... + 1.100/(1+0,1)5 = Rp 1.000
Obligasi
dgn coupon rate 1% (dinyatakan dalam ribuan rupiah) :
P0 =
10/(1+0,1) + 10/(1+0,1)2 + .......... + 110/(1+0,1)5 = Rp 658,8
2.2.3. Kasus Single Payment Assets
Nilai asset dengan pembayaran tunggal adalah V0 = _C_ (1+i)n
Dalam
hal ini C adalah kas yang akan diterima pada tahun ke n dan i adl tingkat bunga
yang dipandang relevan.
2.2.4. Kasus Multi Payment Assets
Nilai aset dengan pembayaran banyak adalah : V0 = _C1_ + _C2_ + ........ +
_Cn_ = (1+i) (1+i)2 (1+i)n (1+i)t
2.2.5. Convexity dan Higher Order Duration
Perubahan nilai aset sebagai akibat perubahan tingkat bunga
akan bersifat tidak linier, dan hal ini disebut sebagai convexity.
Hubunga
yang bersifat convex tersebut menunjukkan bahwa aproksimasi perubahan harga
obligasi dengan hubungan linier, sebagaimana dirumuskan oleh ukuran duration.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi harga Obligasi antara lain :
1.
Jangka waktu sebelum obligasi jatuh tempo
2.
Resiko untuk tidak menerima bunga maupun pokok pinjaman
3.
Status pajak pembeli obligasi
4.
Adanya provisi yang memngkinkan penerbit obligasi melunasi obigasi sbelum jatuh
tempo
5.
Jumlah coupon
Term
Structure yang Menurun :
1.
Teori Pasar yang Tersementasi
Teori
ini didasarkan pada pengamatan bahwa tampaknya banyak pemodal dan emiten yang
mempunyai preferensi atas obligasi yang mempunyai jangka waktu pelunasan yang
pasti.
Teori ini populer di kalangan praktisi bukan di kalangan akademi. Argumen yang dikemukakan oleh kalangan akademi adalah bahwa meskipun banyak pemodal yang mempunyai preferensi yang kuat akan jangka waktu, banyak juga yang mempunyai preferensi atas tingkat keuntungan.
Teori ini populer di kalangan praktisi bukan di kalangan akademi. Argumen yang dikemukakan oleh kalangan akademi adalah bahwa meskipun banyak pemodal yang mempunyai preferensi yang kuat akan jangka waktu, banyak juga yang mempunyai preferensi atas tingkat keuntungan.
2. Teori Pengharapan
Teori
ini menjelaskan term structure dalam pengertian spot rate satu periode yang
diharapkan. Penganut teori ini mengatakan bahwa tingkat keuntungan obligasi 2th
haruslah sama dgn tingkat keuntungan obligasi 1th ditambah dengan tingkat
keuntungan yang diharapkan dri obligasi 1th yg akan datang.
3.
Teori Premium Likuiditas
Teori
ini didasarkan pada asumsi bahwa pemodal haruslah mendapatkan imbalan yang
lebih besar kalau mereka diharuskan memiliki obligasi ang jangka waktunya lebih
lama dari waktu yang mereka sukai. Teori ini juga berpendapat bahwa kekurangan
pemodal yang bersedia membeli obligasi jangka panjang, dan karenanya perlu
ditawarkan tambahan tingkat keuntungan agar ada yang bersedia membeli obligasi
jangka panjang tersebut.
4.
Preferred Habitat Theory
Teori
ini menyatakan bahwa pemodal yang bisa menyesuaikan jangka waktu investasi dengan
kebutuhan dananya menanggung resiko yang paling kecil. Kalau terjadi
ketidaksesuaian jangka waktu maka para pemodal harus mendapatkan premium agar
mereka bersedia menyerahkan dana mereka.
RESIKO TIDAK TERBAYAR
Perlu
disadari bahwa perusahaan yang menerbitkan obligasi belum tentu bisa membayar
kembali hutang yang mereka buat. Dengan demikian para pemodal pembeli obligasi
menanggung resiko berupa tidak terbayarnya bunga dan pokok pinjaman. Dengan demikian semakin besar
resiko tidak terbayar (default risk) semakin besar pula premi yang diminta para
pemodal tidak terbayar. Secara tidak pasti kita tidak bisa memperkirakan resiko
ini, tetapi dengan menggunakan indikator-indikator tertentu biasanya mampu
diperkirakan resiko tersebut. Indikator-indikator yang digunakan untuk menaksir
kemungkinan tersebut adalah proporsi hutang yang digunakan perusahaan untuk
menerbitkan obligasi, stabilitas keuntungan, dan margin keuntungan.
PENGENALAN ANALISIS SEKURITAS DERIVATIF
A. Sertifikat Bukti Rights
Penerbitan
rights biasanya dilakukan dengan cara sebagai berikut : Misalnya suatu
perusahaan menerbitkan saham baru sebanyak 100jt, dgn harga pasar saat itu
Rp15.000 per lembar dan ditawarkan dengan dgn harga Rp5.000 per lembar.
Perusahaan akan mendapat tambahan dana sebesar Rp500 M untuk ekspansi.
Perusahaan dapat saja menerbitkan saham baru dan menawarkan kepada public.
Apabila cara ini ditempuh, umumnya perusahaan harus menggunakan jasa lembaga
penjamin, atau menawarkan saham baru dengan harga yang lebih rendah dari harga
saham saat ini. Dalam contoh di atas harga saham setelah penerbitan rights,
apabila diasumsikan dana yg terkumpul sewaktu investasi hanya akan menghasilkan
Net Present Value sama dgn nol, akan sebesar :
(1)
Saham lama 100jt x Rp15.000 = Rp1.500 M
(2)
Saham baru 100jt x Rp 5.000 = Rp 500 M + Total Saham 200jt = Rp2.000 M
Harga
Saham per lembar = Rp2.000 M / 200jt = Rp 10.000
Harga
Right = Harga saham yg diharapkan stelah right issue – Pembayaran harga saham
baru = Rp 10.000 – Rp 5.000 = Rp 15.000
B. Teori Opsi dan Penilaian Opsi
Opsi
menunjukkan hak untuk melakukan sesuatu. Karena merupakan suatu hak maka
pemodal atau manajer keuangan bisa melakukan bisa saja tidak. Call, Put, dan Saham
Ada
2 tipe opsi yaitu call dan put. Opsi call menunjukkan hak untuk membeli suatu
saham dengan harga tertentu pada tanggal tertentu atau sebelumnya. Sedangkan
opsi put menunjukkan hak untuk menjual suatu saham dengan harga tertentu pada
waktu tertentu atau sebelumnya.
Nilai Opsi Put = exercise price – harga saham Investasi Pada Opsi
Nilai Opsi Put = exercise price – harga saham Investasi Pada Opsi
Investasi
Pada Opsi
Misalnya
suatu opsi call diterbitkan atas saham A . excercise price 10.000 , dan opsi
tsb di excercisekan 1 th lagi , harga saham A saat ini 9.000 . Opsi tersebut
ditawarkan dengan harga (premiun) 5.000 dan kita berminat membeli 18 opsi .
apabila 1 th lagisaham A harganya menjadi 11.000 . maka kita akan mendapatkan
keuntungan 100% nilai opsi saat jatuh tempo 18X1000=18.000 dikurangi harga
premi 9000 maka laba(rugi)investasi 9.000.
Dengan kata lain , apabila kita memebeli opsi , kerugian kita akan mencapai 100% pada saat harga saham hanya mencapai 10.000 namun kita masih untung pada memilih membeli saham .contoh tersebut menunjukan bahwa kemungkinan untuk memperoleh keuntungan yang sangat besar dari investasi pada opsi adalah lebih tinggi dari investasi pada saham , meskipun demikian kemungkinan kerugiannya juga jauh lebih besar . Karena itulah dikatakan bahwa investasi pada opsi mempunyqi risiko yang lebih besar daripada investasi pada sahamnya.
Dengan kata lain , apabila kita memebeli opsi , kerugian kita akan mencapai 100% pada saat harga saham hanya mencapai 10.000 namun kita masih untung pada memilih membeli saham .contoh tersebut menunjukan bahwa kemungkinan untuk memperoleh keuntungan yang sangat besar dari investasi pada opsi adalah lebih tinggi dari investasi pada saham , meskipun demikian kemungkinan kerugiannya juga jauh lebih besar . Karena itulah dikatakan bahwa investasi pada opsi mempunyqi risiko yang lebih besar daripada investasi pada sahamnya.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi nilai opsi :
1.
Harga saham saat ini Semakin tinggi harga saham saat ini, semakin tinggi
pula nilai opsi call (faktor lain dianggap konstan)
2.
Harga exercise Semakin tinggi harga exercise, semakin rendah nilai opsi call (faktor
lain dianggap konstan)
3. Jangka
waktu jatuh tempo Semakin pendek jangka waktu jatuh tempo, makin tidak
menarik opsi call tersebut.
4.
Tingkat bunga Semakin tinggi tingkat bunga, opsi call semakin menarik (faktor lain
konstan)
5.
Volatilitas harga saham
Volatilitas
harga saham dengan deviasi standar (σ) perubahan harga. Semakin volatil harga
suatu saham, semakin besar σ perubahan harga. Dan semakin besar σ perubahan
harga saham, semakin tinggi nilai opsi call yang ditarik atas saham tersebut.
Model
penentuan harga opsi :
1. A
two state option Model
Diasumsikan harga saham akan menjadi salah satu dari dua
nilai di masa yang akan datang.
Misalkan jatuh tempo satu tahun lagi atas saham B. harga exercise opsi tersebut Rp 11.000. Untuk menyederhanakan persoalan, misalnya untuk tahun depan harga saham bisa berubah menjadi Rp 8.000 atau Rp 13.000. Harga saham saat ini Rp 9.000. Anggaplah bahwa risk free rate of return sebesar 15% per tahun.
Misalkan jatuh tempo satu tahun lagi atas saham B. harga exercise opsi tersebut Rp 11.000. Untuk menyederhanakan persoalan, misalnya untuk tahun depan harga saham bisa berubah menjadi Rp 8.000 atau Rp 13.000. Harga saham saat ini Rp 9.000. Anggaplah bahwa risk free rate of return sebesar 15% per tahun.
2.
Membeli opsi call, dan menganalisis nilai call pada berbagai harga
Apabila harga saham B menjadi Rp 8.000, maka opsi call
tersebut tidak ada harganya. Tetapi apabila harga saham menjadi Rp 13.000,
nilai opsi menjadi Rp 2.000. kemungkinan payoffs persoalan tersebut :
Harga
saham = Rp 8.000 Harga saham saham = Rp 13.000 1 opsi call Rp 0 Rp 2.000
3. Membeli
Saham dan meminjam
Bandingkan alternative membeli opsi call dengan kalau kita
meminjam sebesar Rp 6.957 dan membeli selembar saham.
Harga
saham = Rp 8.000 Harga saham = Rp 13.000
1
lembar saham Rp 8.000 Rp 13.000
Pembayaran
pinjaman plus bunga - Rp 8.000 - Rp 8.000
Total
payoff 0 Rp 5.000
Hasil
investasi membeli saham dengan meminjam identik dengan 2,5 x hasil kalau kita
membeli opsi. Karena itu kedua investasi tersebtu harus memberikan nilai yang
sama, yaitu :
Nilai
2,5 call = nilai saham – Rp 6.957 pinjaman = rp 9.000 – Rp 6.957= Rp 2.043
Nilai 1 call =
Rp 817
Cara
ini disebut pendekatan binomial. Jumlah saham yang diperlukan untuk
mereplikakan satu call disebut option delta atau hedge ratio. Dalam contoh
kita, option delta-nya adalah ⅟2, 5 atau 4,0.
Rumus
sederhana yang kita gunakan adalah :
Option
delta = (2.000 – 0) / (13.000 – 8.000) = 0,40
4.
Rumus Black and Scholes
Rumus
black and scholes pada dasarnya menggunakan trick diatas di atas. Rumusnya
tampak rumit, tetapi penafsirannya sebagai berikut :
Nilai
opsi = [delta – harga saham] – [hutang kepada bank
Keterangan
:
Delta
= N(d)
Harga
saham = P
Hutang
bank = [N(d) x PV (EX)]
Lebih
lanjut,
d1 =
log [P / PV (EX)] + σ√t σ√t 2
d2 =
d1 - σ√t
N(d)
= cumulative normal probability density function
EX =
harga exercise opsi; PV (EX dihitung dengan menggunakan tingkat bunga bebas
resiko r)
PV(EX) = Exe
PV(EX) = Exe
t =
jumlah periode sampai dengan exercise date
P =
harga saham
σ =
deviasi standart tingkat keuntungan saham per periode
Untuk
menghitung harga opsi call ditempuh langkah – langkah :
1.
Mengalikan deviasi standar perubahan harga saham dengan akar dari jangka waktu
kapan opsi tersebut akan jatuh tempo
2.
Menghitung rasio nilai saham dengan PV harga exercise opsi tersebut
3.
Melihat bahwa sumbu tegak menunjukkan deviasi standar perubahan harga saham
kali akar periode jatuh tempo. Untuk sumbu tegak perhatikan nilai 0,30. Sumbu
datar menunjukkan rasio harga saham dengan PV harga exercise. Apabila saham yang dikaitkan
dengan opsi (opsi call=Rp 846,-) membayarkan dividen, maka perhitungan nilai
opsi mengalami perubahan. Memiliki saham pemodal berhak memperoleh dividen,
tetapi jika mereka memiliki opsi, maka mereka tidak berhak atas dividen
tersebut. Karena itu nilai opsi call akan berkurang apabila saham itu membayarkan
dividen. Rumus Black and Scholes
mengurangi harga saham dengan present value dividen yang dibayarkan.
Nilai
opsi call turun apabila saham membagikan dividen Kombinasi Calls, Puts dan Saham
Untuk menaksir nilai opsi put, melakukan
kombinasi pembeli opsi putdan membeli saham membandingkan hasilnya dengan
seandainya membeli opsi call.
Kita
memperoleh kekayaan pada saat harga saham di bawah exercise price. Pada saat
harga saham di atas exercise price, nilai kekayaan sama dengan harga saham
tersebut.
Persamaan untuk investasi menghasilkan nilai (payoffs) yang sama, sehingga harus mempunyai nilai yang sama :
Persamaan untuk investasi menghasilkan nilai (payoffs) yang sama, sehingga harus mempunyai nilai yang sama :
Nilai
call + present value dari exercise price = nilai put + harga saham
Persamaan
bisa dimodifikasikan menjadi :
Nilai
call – nilai put = harga saham – present value dari exercise price.
C. Warrant (Waran)
Warrant
adalah sekuritas yang memberikan hak untuk membeli saham langsung dari suatu
perusahaan dengan harga tertentu pada waktu tertentu. Setiap warrant
menunjukkan jumlah lembar saham uang dapat dibeli, harga execise-nya, dan kapan
warrant tersebut akan kadaluarsa.
Perbedaan Warrant dan opsi call adalah bahwa opsi call diterbitkan dan/atau perusahaan lain, sedangkan warrant diterbitkan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Perbedaan Warrant dan opsi call adalah bahwa opsi call diterbitkan dan/atau perusahaan lain, sedangkan warrant diterbitkan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Nilai
Warrant = ________Jumlah saham lama_________ x Nilai opsi call Jumlah saham lama + jumlah saham
baru.
1.
penerbitan opsi call.sekarang misalkan Bapak arief menerbitkan opsi call atas
saham yang dimilikinya.opsi call tersebut menyatakan bahwa pemilik opsi call
mempunyai hak untuk membeli saham bapak arief dengan harga Rp 1.500 juta pada
tahun depan.misalnya opsi call tersebut dibeli oleh Anna .apabila logam mulia
naik menjadi lebih besar dari Rp 30.000 per gram pada tahun depan ,maka nilai
perusahaan Bapak arief akan lebih besar dsari Rp 1.500 juta.dalam situasi
seperti ini Anna tentunya melaksanakan haknya.
2.
penerbitan warrant.misalkan kedua pemilik perusahaan sepakat untuk menerbitkan
warrant,yang menyatakan bahwa pemilik warrant tersebut berhak membeli 1 lembar
saham baru yang juga ditawarkan sebesar Rp 1.500 juta pada tahun depan.sekarang
misalkan pada tahun depan harga emas logam mulia mencapai Rp 33.000 per
gram.apabila Anna membeli warrant tersebut dan akan melaksanakan haknya,maka
nilai perusahaan setelah Anna menyetor uang untuk membayar warrant tersebut
adalah Nilai perusahaan yang baru=3.300 + 1.500=Rp 4.800 juta Sedangkan jumlah lembar saham yang baru akan menjadi 3
lembar,2 saham lama dan 1 saham baru misalkan
â„“ perubahan harga tahunan adalh 0,27 sedangkan R=0,10 per tahun.dengan demikian
maka,
1.â„“
x √waktu = 0,27 x √5 =0,60
2.harga
saham/pv harga exercise =6000/(8000/(1+0,10)= =1,20
Dalam
TABEL NILAI OPSI PERSENTASE HARGA SAHAM kita dapat melihat bahwa angka pada
table tersebut adalah 30,9.Ini berarti bahwa nilai opsi call tersebut adlah :
= 0,309 x Rp 6.000 = Rp 1.854
= 0,309 x Rp 6.000 = Rp 1.854
Misalkan
jumlah lembar saham sebelum para pemegang warrant melaksanakan hak mereka
adalah 20 juta lembar.
Misalkan
para pemegang warrant melaksanakan hak mereka,maka jumlah lembar saham akan menjadi
25 juta lembar,dengan denikian maka nilai warrant dapat dihitung sbb:
Nilai warrant =(20/25) x Rp 185.400 =Rp 148.320
Nilai warrant =(20/25) x Rp 185.400 =Rp 148.320
Sekarang
kita bandingkan dengan cost warrant tersebut.
Apabila
obligasi yang ekuivalen seharusnya memberikan coupon rate sebesar 15%,padahal
obligasi ini hanya memberikan 13%,maka harga pasarnya seharusnya adalah
Po={∑130/(1+0,15)}=1000/(1+0,15)⁵=933.000
Dengan demikian apabila kita membayar sebesar harga nominal maka kita membayar Rp67.000 terlalu mahal.Jumlah inilah yang merupakancost warrant tersebut Sekarang apabila kita bandingkan antara cost warrant dengan nilai warrant tersebut,tampak bahwa warrant senilai 148.320 hanya dijual dengan harga Rp67.000.Karena itu bagi pemodal tawaran obligasi plus warrant tersebut seharusnya diambil.Bagi perusahaan,tawaran ini sebenarnya terlalu murah.
Po={∑130/(1+0,15)}=1000/(1+0,15)⁵=933.000
Dengan demikian apabila kita membayar sebesar harga nominal maka kita membayar Rp67.000 terlalu mahal.Jumlah inilah yang merupakancost warrant tersebut Sekarang apabila kita bandingkan antara cost warrant dengan nilai warrant tersebut,tampak bahwa warrant senilai 148.320 hanya dijual dengan harga Rp67.000.Karena itu bagi pemodal tawaran obligasi plus warrant tersebut seharusnya diambil.Bagi perusahaan,tawaran ini sebenarnya terlalu murah.
Bagaimana
Pemegang Saham Dapat Merugikan Pemegang Warrant
Pemegang
saham dapat merugikan pemegang warrant kalau keputusan yang diambil oleh
pemegang saham akan menurunkan harga saham.penurunan harga saham akan terjadi
kalau pemilik perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen yang lebih
besar.Untuk memberikan ilustrasi tentang masalah tersebut,marilah kita gunakan
contoh PT Arief Leuvenardi yang didirikanoleh Bapak Arief dan Bapak Leuvenardi.
Dampak
Penerbitan Warrant pada Neraca Perusahaan
Untuk
melihat dampak penerbitan warrant pada neraca perusahaan,kita gunakan contoh
penerbitan warrant oleh PT SH diatas .PT SH merencanakan akan menerbitkan
obligasi yang disertai warrant.obligasitersebut mempunyai nilai nominal Rp
1.000.000,dan misalkan ditawarkan sebanyak Rp50.000 lembar.Dengan demikian akan
terkumpul dana sebesar 50 milyar.
Karena warrant tersebut tersebut menyatakan bahwa “pembeli obligasi ini berhak membeli 100 lembar saham biasa dengan harga Rp 8.000 per lembar pada lima tahun yang akan datang “,maka pada waktu para pemodal melaksanakan hak mereka,berarti mereka akan menyetor dana sejumlah,
50.000x100xRp 8.000 =Rp40.000 juta
Karena warrant tersebut tersebut menyatakan bahwa “pembeli obligasi ini berhak membeli 100 lembar saham biasa dengan harga Rp 8.000 per lembar pada lima tahun yang akan datang “,maka pada waktu para pemodal melaksanakan hak mereka,berarti mereka akan menyetor dana sejumlah,
50.000x100xRp 8.000 =Rp40.000 juta
Dengan
demikian maka rekening modal akan bertambah Rp 40 milyar..
D. Obligasi Konversi
Obligasi
Konversi merupakan obligasi yang dapat diubah menjadi saham biasa.
Contoh
:
Rasio
konversi adl 100, dan harga konversi Rp 10.000. Apabila saat ini harga saham Rp
8.000 per lembar, maka nilai konversi adl 100 x Rp 8.000 = Rp 800.000.
Menentukan
Nilai Obligasi Konversi : Pada saat Exercise Date
Obligasi
Konversi (CB) dapat ditentukan nilainya, dengan melihat nilai obligasi tersebut
pada saat :
-
Dapat di konversikan (pada exercise date)
-
Sebelum dapat di konversikan (sebelum exercise date)
Nilai
obligasi konversi terdiri dari 3 komponen :
•
Nilai Obligasi Biasa
•
Nilai Konversi
•
Nilai Opsi
Contoh
nilai obligasi biasa
Pada
awal 1996, PT SAHA menerbitkan obligasi konversi yang dapata dikonversikan
menjadi saham biasa pada 5 Tahun yang akan datang. Setiap lembar obligasi
konversi dapat dikonversikan menjadi 100 lembar saham biasa. Obligasi konversi
dengan nilai nominal 1 juta rupiah per lembar membayarkan coupon rate 14%
pertahun. Jumlah lembar obligasi konversi yang diterbitkan adalah 50.000
lembar. Pada saat penerbitan obligasi tersebut, jumlah lembar saham biasa yang
telah diterbitkan dan beredar (outstanding) adalah 10 juta lembar. Pada saat CB
tersebut dapat dikonversikan (yaitu lima tahun yang akan datang), pemegang CB
dapat memilih untuk melunasi / menukarnya dengan saham biasa.
Menentukan
Nilai Obligasi Konversi : Sebelum Exercise Date
Nilai
CB = Mana yang lebih tinggi antara nilai obligasi biasa / nilai
konversi
+ nilai opsi
FUTURE
Future memiliki kesamaan dengan transaksi forward yang sering terjadi di pasar valuta asing. Hal ini terjadi jika opsi memberikan hak kepada pembeli opsi, maka transaksi future merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak – pihak yang bertransaksi.
Future memiliki kesamaan dengan transaksi forward yang sering terjadi di pasar valuta asing. Hal ini terjadi jika opsi memberikan hak kepada pembeli opsi, maka transaksi future merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak – pihak yang bertransaksi.
Kontrak
forward antara suatu bank dengan nasabahnya (mungkin juga sesama bank)
menyebutkan pengiriman, pada tanggal tertentu, sejumlah mata uang, dan kurs
yang ditetapkan pada waktu kontrak disepakati.
DM
merupakan mata uang yang paling banyak di forwardkan, meskipun pasar yang aktif
untuk pound sterling, dollar Kanada, Yen dan lain – lain mata uang Eropa.
Jika
ada seorang importer yang melakukan kontrak forward, dengan cara ini ia berarti
melakukan hedging (artinya melindungi) posisinya yang “terbuka” terhadap pound.
Importir
menutup posisi short-nya dalam pound sterling dengan going long di pasar
forward ( yaitu membeli pounds untuk pengiriman dimasa yang akan datang ) Keuntungan dan kerugian dari
posisi long dan short forward berkaitan dengan perbedaan harga kontrak forward
dan harga spot mata uang yang ditransaksi pada waktu jatuh tempo. Pelaku pasar forward terdiri dari pada arbitrageurs,
yaitu orang-orang yang berusaha memperoleh laba tanpa resiko dengan
memanfaatkan perbedaan tingkat bunga antarnegara.
Manfaat
dari kontrak forward :
- Menghilangkan
risiko vales sehubungan dengan transfer dana dari satu negara ke negara lain.
- Bagi pelaku para pedagang, digunakan untuk menghilangkan risiko kerugian dari impor atau ekspor yang dilakukannya.
- Bagi pelaku para pedagang, digunakan untuk menghilangkan risiko kerugian dari impor atau ekspor yang dilakukannya.
-
Bagi perusahaan multinasional, digunakan untuk melindungi diri dari perubahan
kurs berbagai
mata
uang asing.
Para
speculator juga menjadi pelaku di pasar forward.
Kontrak
forward dan kontrak futures memberikan kewajiban kepada pihak-pihak yang
bertransaksi.
Kedua
kontrak tersebut digunakan untuk mengurangi risiko harga komoditas, risiko
vales, ataupun instrumen keuangan, tapi dapat juga untuk berspekulasi.
Kontrak
futures saat ini tersedia untuk mata uang tertentu serta memiliki besar nilai
standar yang berbeda yaitu pound Inggris A$100.000, dollar Kanada £62.500,
frank Swiss C$100.000, frank Perancis DM125.000, Yen Jepang FF250.000, dollar
Australia ¥12.500.000 dan European Currency Unit SFr125.000.
Kontrak
ini berkaitan dengan penggunaan hutan dan margin yang diperlukan oleh para
pemodal rata-rata sebesar 4% dari nilai kontrak futures.
Margin
yang sangat rendah membuat tingkat keuntungan ( dan juga kerugian ) perdagangan
futures akan sangat dipengaruhi oleh perubahan sekecil apapun kurs mata uang
tersebut.
Pada kontrak future tidak dikenal adanya spread antara kurs beli dan kurs jual. Biaya transaksi diwujudkan dengan komisi, yang disebut roundtrip ( pembeli dan sekali penjualan )
Perbedaan utama dengan kontrak forward dan kontrak futures :
Pada kontrak future tidak dikenal adanya spread antara kurs beli dan kurs jual. Biaya transaksi diwujudkan dengan komisi, yang disebut roundtrip ( pembeli dan sekali penjualan )
Perbedaan utama dengan kontrak forward dan kontrak futures :
1.
Nilai kontrak untuk forward bebas sesuai dengan kebutuhan pelaku. Kontrak
futures tidak bebas sesuai kebutuhan, tapi sudah distandarisasi.
2.
Tanggal pengiriman untuk kontrak forward tergantung pada kesepakatan antara
pemodal dan bank. Kontrak futures sudah ditentukan.
3.
Penyelesaian ( settlement ) pada kontrak forward dilakukan sesuai dengan
tanggal kontrak. Kontrak futures, penyelesaian setiap hari lewat Exchange’s
Clearing House
Perubahan yang sedikit saja terhadap kurs mata uang dapat mengakibatkan keuntungan atau kerugian yang dikarenakan penggunaan margin yang relative rendah. Penggunaan margin tersebut tidak dikenal dalam kontrak forward. Quotation kurs futures dinyatakan dalam dollar AS ( bisa dalam mata uang local )
Perubahan yang sedikit saja terhadap kurs mata uang dapat mengakibatkan keuntungan atau kerugian yang dikarenakan penggunaan margin yang relative rendah. Penggunaan margin tersebut tidak dikenal dalam kontrak forward. Quotation kurs futures dinyatakan dalam dollar AS ( bisa dalam mata uang local )
Meskipun
besarnya kontrak future secara keseluruhan masih jauh lebih kecil dari kontrak
forward, perkembangan pasar future di IMM ternyata cukup pesat. Hubungan antara
pasar future dengan pasar forward dilakukan oleh arbitrase.
Akibat
dari laba arbitrase akan membuat future meningkat, dan harga forward menurun,
sampai kurang lebih mencapai harga ( kurs ) yang sama.
Kontrak
forward, kerugian dan keuntungan ( gain ) tidak direalisasikan sampai saat
jatuh tempo. Sebaliknya kontrak future akan mengharuskan pemodal untuk
memperoleh laba ( memperoleh kas masuk ) atau menderita rugi ( membayar kas keluar
) karena keharusan untuk melakukan marking to market.
Marking
to market mengakibatkan perbedaan dalam present value apabila dibandingkan
dengan transaksi forward, dan tersedianya likuiditas untuk memenuhi kewajiban
sewaktu melakukan mark to market. Selain itu juga untuk memperkecil kemungkinan
salahsatu pihak yang tidak memenuhi janji ( default ) karena kerugian akibat
perubahan harga ( kurs ) telah direalisasikan sebelum kontrak berakhir.
Hal
ini berbeda dengan transaksi forward yang baru merealisasikan semua kewajiban
pada saat jatuh tempo. Dengan demikian godaan untuk melakukan default akan
lebih besar bagi transaksi forward.
Transaksi futures dilakukan dengan maksud untuk melindungi nilai (hedgig) ataupun untuk berspekulasi, maka pelaku transaksi futures adalag para hedgers dan speculator. Jika saham turun dan tidak ingin rugi maka kita dapat melakukan hedging dengan menjual stock index future srtinys pemodal mengambil posisi short pada transaksi futures. Maka jika terjadi penuruna harga saham mak ia akan rugi pada saham yang dimiliki, tetapi juga memeperoleh untung dari penjualan stock index future.
Transaksi futures dilakukan dengan maksud untuk melindungi nilai (hedgig) ataupun untuk berspekulasi, maka pelaku transaksi futures adalag para hedgers dan speculator. Jika saham turun dan tidak ingin rugi maka kita dapat melakukan hedging dengan menjual stock index future srtinys pemodal mengambil posisi short pada transaksi futures. Maka jika terjadi penuruna harga saham mak ia akan rugi pada saham yang dimiliki, tetapi juga memeperoleh untung dari penjualan stock index future.
Misalnya,
pemodal punya sekumpulan saham dengan nilai $100.000 pada waktu S&P short
ledge untuk mengantisipasi penuruna saham ia menjiual satu S&P satock index
seharga $95.000. dengan demikian ia mempunyai posisi short pada stock index
furures dan long pada portofilio saham.
Komentar
Posting Komentar