KORESPONDENSI
KORESPONDENSI
1.1
Pengertian Korespondensi
Dalam
konteks pembicaraan ini istilah korespondensi berpadanan dengan
istilah correspondence dalam bahasa Inggris, yang artinya
surat-menyurat atau komunikasi dengan surat. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa korespondensi berarti hal surat-menyurat
(1989 : 462). Korespondensi dapat juga diartikan dengan
berkirim-kiriman surat. Ini berarti bahwa korespondensi adalah kegiatan
berkomunikasi dengan menggunakan surat sebagai sarana. Orang yang berkomunikasi
dengan menggunakan surat disebut koresponden. Berdasarkan
informasi di atas, dapat dikatakan bahwa korespondensi merupakan salah satu
jenis komunikasi tulis. Korespondensi dapat terjadi antara seseorang dengan
orang lain, antara seseorang dengan instansi atau sebaliknya, antara organisasi
dengan organisasi, dan sebagainya. Dari uraian di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa korespondensi adalah komunikasi antara seseorang
dengan orang lain, antara seseorang dengan instansi atau sebaliknya, antara
seseorang dengan organisasi atau sebaliknya, antara instansi dengan instansi,
antara organisasi dengan organisasi, dan sebagainya dengan menggunakan surat
sebagai sarana. Aktivitas berkorespondensi tentunya melalui suatu proses, yaitu
penulisan, pengiriman, dan penerimaan surat.
Korespondensi
berasal dari kata Correspondence artinya hubungan yang terjadi antara
pihak-pihak terkait yang dilakukan dengan saling berkiriman surat bersifata
bersifat resmi dan dilakukan dengan surat-menyurat, korespondensi juga
diartikan sebagai surat-menyurat.
Tipe Korespondensi ialah :
1. Korespondensi
Eksternal
Korespondensi eksteren, yaitu hubungan surat-menyurat yang
dilakukan oleh suatu lembaga dengan pihak luar lembaga. Contoh : Kantor A
mengirim surat kepada Kantor B
2. Korespondensi
Internal
Korespondensi Interen, yaitu hubungan surat-menyurat yang
dibuat suatu lembaga kepada karyawan atau dewan direksi lembaga tersebut.
Koresponden adalah orang yang berhak atau mempunyai wewenang
untuk menandatangani surat, baik atas nama perorangan maupun kantor atau
organisasi.
1.2 Peranan Korespondensi Dalam Bisnis
Korespondensi dalam bisnis memiliki peranan sebagai berikut:
1.
Menciptakan Surat Yang Baik Dan Jelas
Dalam kehidupan sehari-hari,
kesalahan dalam penulisann berbagai surat masih banyak terjadi. Misalnya,
susunan kalimat tidak lengkap, berbelit-belit, tanda baca tidak benar, tata
bahasa tidak teratur, dan salah mengadopsi bentuk dan model surat.
Kesalahan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
a.
Tidak ada pengarahan dan pengendalianmengenai cara menulis surat yang
baik, baik dilingkungan keluarga dan organisasi, dan
b.
Masyarakat sendiri terlalu mudah memaafkan kesalahan dalam penulisan surat.
Kegiatan korespondensi secara tidak langsung merupakan
proses pembelajaran dalam menciptakan surat yang baik, jelas, dan tepat
2.
Menciptakan Kerja Sama Yang Baik
Perusahan tidak dapat mencapai tujuan tanpa bekerja sama
dengan pihak lain. Agar bisa bekerja sama dengan pihak lain, perusahan
perlu menjaga komunikasi dengan baik.
3.
Menyebarkan Kegiatan
Tidak semua orang dalam perusahaan secara otomatis
mengetahui kegiatan yang terjadi anatara perusahaan denngan pihak luar.
Korespondensi memegang peranan penting dalam menyebarkan.
1.3 Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Korespondensi
Pada umumnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan
korespondensi adalah :
1. Koresponden, yaitu
orang atau orang atau pihak yang berkirim surat dan atau yang menandatangan
surat.
2. Redaktur, yaitu orang yang menyusun naskah
surat.
3. Sekretaris, yaitu orang yang membantu pemimpin dalam
kegiatan korespondensi.
4. Juru ketik, yaitu orang yang membantu memproduksi
surat-surat.
5. Register ,yaitu
orang yang melakukan aktivitas tata usaha atau administrasi surat-surat yang
meliputi pemberian nomor surat, pencatatan surat keluar dann surat masuk, serta
menangani pengarsipan surat-surat (filling system).
6. Kurir, yaitu orang atau pihak yang mmenyampaikan surat
kepada penerima
FUNGSI SURAT
2.1 Fungsi Surat
Tidak
dapat disangkal bahwa korespondensi mempunyai peranan penting dalam kehidupan
manusia. Dengan korespondensi orang dapat berkomunikasi dengan sesamanya
walaupun dalam jarak geografis yang beribu-ribu kilometer. Selain itu, dengan
korespondensi orang dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang hidup pada
beratus-ratus tahun yang lalu (surat wasiat), dengan orang-orang yang hidup
pada beratusratus tahun yang akan datang, dengan orang yang sangat diseganinya,
dengan orang yang sangat ditakutinya, dengan orang-orang yang sangat banyak
harus dihadapi (surat edaran), dengan orang yang sangat dicintainya (karena dia
merasa malu menyatakan rasa cintanya secara langsung dan terbuka), dan
sebagainya. Memang pemakaian alat komunikasi hasil kemajuan teknologi - telegraf,
telepon, radio, televisi, faximile, handphone, teleprinter- dan
sebagainya sudah berkembang pesat. Namun, hal itu tidak menyebabkan
berkurangnya peranan surat. Malah penyampaian pesan dengan alat-alat itu sering
disertai dengan pengiriman surat. Mengapa?
Surat mempunyai kelebihan sendiri.
Kelebihannya adalah sebagai berikut :
(1) Surat dapat
menjadi bukti hitam di atas putih
(2) Surat dapat
mengungkapkan banyak hal
(3) Surat dapat
dibaca kembali oleh pembaca (sasaran surat) bila dia lupa mengenai isinya
(4) Biaya
pembuatan dan pengirimannya relatif murah Berdasarkan uraian di atas, dapat
dikatakan bahwa fungsi umum surat adalah sebagai alat komunikasi tak langsung
atau tidak tatap muka.
Fungsi khususnya
dapat dikemukakan sebagai berikut :
Sebagai
Alat Dokumentasi
Surat
berfungsi sebagai alat dokumentasi apabila surat dijadikan sebagai alat
pemberian atau pengumpulan bukti-bukti ataupun keterangan. Biasanya surat
dijadikan sebagai alat dokumentasi apabila terjadi perselisihan atau perbedaan
pendapat antara dua pihak, misalnya suatu instansi dengan instansi lain, antara
suatu instansi dengan seseorang, antara seseorang dengan orang lain, dan
sebagainya. Surat yang sering dijadikan sebagai pemberi bukti adalah surat
nikah, surat
keterangan
lahir, surat perjanjian, dan sebagainya.
Sebagai
Alat Pengingat
Surat
dapat digunakan sebagai alat pengingat hal-hal yang telah terlupakan atau yang
telah lama. Misalnya, untuk penyelesaian suatu masalah, pegawai kantor sering
harus membuka kembali arsip yang berhubungan dengan hal yang berkaitan dengan
masalah itu karena pemimpin atau pegawai kantor telah lupa akan hal itu. Fungsi
surat sebagai alat pengingat lebih banyak dimanfaatkan dan lebih terasa di
kantor besar daripada di kantor kecil. Hal ini disebabkan kantor besar
mempunyai volume pekerjaan yang lebih besar daripada yang di kantor kecil.
Dengan volume pekerjaan yang relative besar, di kantor besar lebih banyak
terdapat surat masuk dan surat keluar. Karena itu, isi surat-surat sering
terlupakan dan terpaksa dicari dan diambil dari kearsipan apabila muncul
masalah yang berkaitan dengan isi surat itu. Korespondensi Indonesia.
Sebagai
Bukti Historis
Kehidupan
manusia berkembang terus. Karena itu, perubahanperubahan dalam
kehidupan manusia selalu terjadi. Dalam perkembangannya sebuah perusahaan,
misalnya, tentu mengalami perubahan dari masa ke masa. Kalau pihak tertentu
ingin mengetahui perubahan-perubahan dalam perusahaan itu (maju-mundurnya
perusahaan itu), maka dia dapat menggunakan surat-surat tertentu sebagai sumbernya,
baik surat-surat lama maupun surat-surat yang masih relative baru. Sebab isi
surat-surat itu banyak yang merupakan rekaman keadaanperusahaan itu pada
masa-masa tertentu sehingga dapat diketahui perubahan-perubahannya dari masa ke
masa. Jadi, surat-surat dapat dijadikan sebagai bukti historis dari
perkembangan kehidupan manusia.
Sebagai Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan
Pejabat
instansi sering menggunakan surat sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan bagi
para pegawai. Penggunaan surat sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan bertujuan
agar semua kegiatan, baik di dalam maupun di luar instansi, dapat terlaksana
dengan lancar dan baik. Selain itu, beban pejabat pun menjadi ringan karena dia
tidak harus selalu memberi petunjuk kepada bawahannya secara tatap muka. Surat
yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan biasanya dibuat dalam bentuk
surat edaran atau instruksi, surat keputusan, nota tugas, dan lainlain.
Sebagai
Duta Penulis
Karena
keterbatasan waktu dan kesibukan yang tidak dapat dihindarkan, penulis sering
menggunakan surat sebagai duta atau wakilnya untuk menyampaikan maksud atau
keinginannya kepada pembaca. Dengan demikian penulis tidak perlu bertemu muka
dengan pembaca surat. Sebagai duta penulis, surat dianggap mencerminkan keadaan
mentalitas, jiwa, dan kondisi penulisnya.
2.2 PENGGOLONGAN SURAT
Surat- suratbisa digolongkan sebagai
berikut:
1. Menurut
isi dan pengirimnya
Surat resmi (Dinas Pemerintah), Surat niaga atau surat bisnis, Surat
pribadi
2. Menurut maksud dan tujuannya
Surat pemberitahuan, Surat keputusan, Surat perintah, Surat edaran, Surat peringatan, Surat panggilan, Surat permintaan atau permohonan, Surat perjanjian, Surat penawaran, Surat pesanan, Surat laporan, Surat pengantar, Surat lamaran pekerjaan, Surat penegasan, Suratpenuntutan (klaim).
3. Menurut
wujud atau bentuknya
Surat
bersampu, Memorandum atau nota, Telegram, Telex, Radiogram, Faksimili,
Kartu pos, Wesel/warkat pos.
4. Menurut jaminan keamanan
Surat
sangat rahasia, Surat rahasia, Confidential (terbatas), Surat biasa
5. Menurut
urgensinya
Surat
kilat khusus, Surat kilat (amat segara), Surat biasa
6. Menurut
alirannya
Surat keluar, Surat masuk
7. Menurut
kegunaannya
Surat konsep, Surat asli, Surat tebusan, Surat petikan
8. Menurut
nilai isinya
Surat tidak t rutin, Surat rutin
9. Menurut
sifatnya
Surat
yang bersifat mengatur, Surat yang tidak
bersifat mengatur
BAGIAN-BAGIAN SURAT
3.1 BAGIAN-BAGIAN SURAT
Secara umum kepala surat mencakup
bagian-bagian berikut :
1)
Kepala surat atau kop surat
Kepala
surat atau kop surat merupakan cirri khas suatu organisasi yang berisi
nama organisasi, alamat lengkap,nomor telepon ,nomor faksimili, alamat
e’mail, nomor kotak pos, alamat kawat, logo atau lambang,dll.
Contoh :
Guna kepala surat:
a. untuk mengetahui nama dan alamat organisasi
pengirim surat
b. sebagai identitas organisasi
c. sebagai lambang atau simbol organisasi
d. sebagai alat promosi
2) Tanggal pembuatan surat
Tanggal pembuatan surat dicantumkan
untuk memudahkan penunjukan waktu pembuatan surat oleh penerima.
3)
Nomor, lampiran, dan hal atau
perihal
Nomor surat biasanya dipakai dalam
surat-surat dinas (resmi)
Guna nomor surat :
a.
Memudahkan pencarian surat bila
sewaktu-waktu diperlukan
b.
Mempermudah penunjukan
surat-menyurat
c.
Mempermudah penyimpanan
d. Mengetahui jumlah surat yang
dibuat
Lampiran surat diisi
dengan hal-hal yang dicantumkan sebagai laampiran surat. Dalam surat niaga atau
bisnis, semua lampiran harus diseebutkan satu per satu. Sementara dalam surat
dinas, cukup dituliskan satu lampiran atau berkas.
Hal/perihal merupakan petunjuk
mengenai pokok isi surat untuk mempermudah penerima dalam membahas isi surat
dam memberikan tanggapan atau balasan
3.2 BENTUK SURAT
1 . Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style)
2 . Bentuk Lurus (Block Style)
3 . Bentuk Setengan Lurus (Semi Block Style)
4 . Bentuk Bertekuk (intended style)
5 . Bentuk Paragraf Menggantung (hanging paragraph style)
KESIMPULAN
Ilmu korespondensi memiliki peran vital dalam
kelancaran suatu bisnis.
Dengan ilmu korespondensi yang memadai akan menjamin proses surat-menyurat secara lancar sehingga perkembangan bisnis dapat melaju cepat dan siap meraup profit secara maksimal.
Dengan ilmu korespondensi yang memadai akan menjamin proses surat-menyurat secara lancar sehingga perkembangan bisnis dapat melaju cepat dan siap meraup profit secara maksimal.
Korespondensi
bisnis masa kini diimplementasikan dalam bentuk pembuatan surat-surat
menggunakan teknologi informasi. Microsoft Word 2010 merupakan senjata yang
paling ideal untuk menyusun surat-surat bisnis secara praktis dan efisien.
Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari sebuah
perusahaan tidak akan terlepas dari kegiatan surat menyurat. Bahkan boleh
dikatakan bahwa kegiatan surat menyurat ini adalah merupakan urat nadi dari
suatu perusahaan. Dari arus keluar masuk surat ini kita bisa mengukur frekuensi
dan intensitas komunikasi yang berlangsung di suatu perusahaan.
Pengorganisasian
suatu pesan memerlukan pengelompokan ide – ide secara tepat. Ada dua pendekatan
organisasional yang cukup mendasar, yaitu pendekatan langsung dan tak langsung.
Dengan pendekatan langsung, ide pokok ditempatkan pada bagian terdahulu
kemudian baru diikuti bukti – bukti pendukungnya, sedangkan pendekatan tak
langsung, bukti – bukti pendukung ditempatkan terdahulu, kemudian diikuti
dengan ide pokoknya.
Pendekatan
langsung sangat baik diterapkan bagi pesan- pesan yang akan disampaikan.
Sementara itu, pendekatan tidak langsung adalah tepat untuk orang – orang yang
bersikap skeptis atau tidak senang terhadap pesan – pesan yang akan
disampaikan.
Komentar
Posting Komentar