proposal Upaya untuk mengatasi cara berladang yang berpindah menjadi tetap di desa Empodis
Upaya
untuk mengatasi cara berladang yang berpindah menjadi tetap di desa Empodis
1.
LATAR
BELAKANG
Para masyarakat dusun
empodis harus mempunyai rasa kepedulian bersama untuk menciptakan hasil
pertanian yang memuaskan,serta membutuhkan pemimpin yang bisa memberi motivasi
serta cara berladang yang baik. Masyarakat setempat melakukan ladang berpindah
karena kurangnya keterampilan untuk mengolah tanah supaya subur serta minimnya
pengetahuan yang mereka miliki menjadi penghambat terbesar sehingga mereka
tidak bisa megelola tanah dengan baik, Tanah didaerah dusun Empodis ini
tergolong subur itu bisa ditelusurin dengan hasil panen petani yang lumayan
bagus apa lagi jika para petani mempunyai keterampil serta pengetahuan yang
mempuni masalah berladang yang baik dan benar. Pada umumnya ladang berpindah
ini sangat tidak baik bagi alam dimana bisa membuat hutan menjadi gundul namun
tradisi serta rasa kepemilikan terhadap tanah itulah yang menjadi pemacu petani
melakukan ladang berpindah.
Dalam keadaan ladang
berpindah ini masyarakat banyak membutuhkan waktu proses pengerjaannya mulai
dari penebasan, penebangan hutan, pembakaran, penanaman padi, perawatan sampai
ahkirnya panen. Waktu yang dibutukan dalam berladang berpindah ini bisa memcapai
6 bulan sehingga ladang berpindah ini dilakukan hanya bisa 1 tahun sekali
sehingga banyak membutukan tenaga untuk membuat kadang berpindah ini.
Dusun Empodis terletak
di Desa Empodis Kecamatan Bonti Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat.
Seluruh masyarakat dusun Empodis memiliki profesi yang sama yaitu sebagai
petani. Dusun Empodis memiliki luas daerah 1300 hektar dengan jumlah warga 377
jiwa. Kecematan Bonti berbatasan dengan Kecamatan Jangkang sebelah timur,
sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Kembayan, sebelah utara berbatasan
dengan Kecamatan Parindu dan sebelah seletan berbatasan dengan Kecamatan Noyan.
Di dusun Empodis ini
saat sekarang masalah pendidikan bisa di kategorikan baik, hal ini bisa dilihat
bahwa dengan didirikannya PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) didesa Empodis serta
sekolah dasar (SD) juga ada, sedangkan Sekolah Menengah pertama (SMP) serta
Sekolah Menengah Atas (SMA) masih sangat bisa di tempuh karena jarak dengan
Kecamatan tidak lah jauh.
Kondisi masyaraka Dusun
Empodis bisa dibilang stabil dikarenakan para petani bisa mencari rejeki dari
hasil noreh oleh sebab itu perlu sedikit pelatihan serta bimbingan kepada masyarakat
untuk berladang yang baik untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dari segi sosial
sangatlah baik, itu terlihat saat masyarakat bergotong royong untuk berkerja
sama membuka lahan sampai mereka menanam padi yang sering disebut nugal, sampai
mereka panen dikerjakan dengan sesama tampa ada gaji. Itu lah bisa dikatakan
bahwa rasa sosial di dusun tersebut sangatlah baik.
Tidak bisa dipungkiri juga bahwa masalah ekonomi didusun Empodis ini
tegolong sangat jauh di katakan sejahtera hal ini disebabkan mata pencarian
yang minim serta lapang kerja yang minim juga,.
Dengan rasa sosial yang
tinggi dan disertai gotong royong yang
tinggi pula dusun tersebut sangat bisa digolongkan dengan lingkungan dusun yang bersih serta sehat karena hampir 2
minggu sekali masyarakat bergotong royong untuk membersihkan lingkungan
disekitar mereka namun pelayanan seperti POLINDES sangat terbatas sehingga
masyarakat sangat sulit memdapatkn pelayanan sangat sulit.
2.
RUMUSAN
MASALAH
Rumusan
masalah yang di hadapi dalam program ini meliputi sebagai berikut ini :
a. Mengatasi
supaya tidak melakukan ladang berpindah.
b. Mengatasi
bagaimana berladang tanpa harus melakukan ladang berpindah namun memilki hasil
yang memuaskan.
c. Cara
meningkatkan pendapatan para petani.
3.
SOLUSI
YANG DITAWARKAN
Dalam permasalahan yang
tertera diatas, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi
permaslahan tersebut. Upaya untuk melaksanakan program Hibah Bina Desa ini,
solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan tersebut ialah sebagai
berikut ini :
a. Membuat
ladang dengan tipe seperti sawah yaitu membuat ladang sengkedan di tanah yang
teletak diperbukitan supaya bisa menahan air serta untuk mengatasi terjadinya
longsor berserta diberi pupuk untuk bisa mendapatakn hasil yang maksimal.
b. Para
petani diberi pelatihan serta diberikan cara melakukan pemupukan yang bijaksana
supaya pupuk yang digunakan tidak salah kadar atau dosis agar padi bisa
menghasilkan buah yang memuaskan.
c. Memilih
bibit padi yang sesuai dengan kondisi lahan yang akan ditanam padi,dan
perawatan yang intensif.
4.
TUJUAN
Tujuan
program Hibah Bina Desa ini ialah untuk memajukan pendapatan para petani serta
menberi cara bagaimana berladang yang berpindah tersebutb tidak terjadi sebab
dari ladang berpindah itu bisa membuat hutan menjadi gundung, membuat
terjadinya iritasi tanah atau pengikisan lapisan tanah, terjadinya longsor dan
paling mudah untuk dilihat contohnya ialah terjadinya banjir. Dalam program
Hibah Bina Desa juga bertujuan untuk memberi pelatihan terhadap pentani serta
sosialisasi tentang bagaiman cara berladang yang baik dan mendapatkan hasil
yang menjanjikan,sehingga para petani bisa berladang tanpa harus
berpindah-pindah.
5.
TARGET
LUARAN
1. Luaran
penelitain Tahun pertama.
a.
Laporan yang diterbitkan Publikasi ilmiah terakreditasi nasional/inetrnasional.
b.
Masyarakat mampu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dalam upaya mengatasi
kelemahan dan ancaman alam.
c.
Memiliki langkah untuk meminimalkan
kerugian dalam gagal panen sehingga para petani tidak merugi.
d.
menerapakn budaya bersih, disiplin serta berjanggung jawab atas ap yang telah
dikerjakan sehingga bisa mendapatkan hasil yang maksima.
2. Luaran penelitian Tahun
kedua.
a. Laporan yang diterbitkan publikasi ilmiah
terakreditasi nasional / internasional.
b. Sosialisai
serta pembinaan kepada para petani dalam rangka meningkankan hasil panen.
c. Sosialisasi
serta pembinaan kepada para petani dalam rangka kemampuan berpikir
untukmengatasi hama atau pengganggu tanaman.
2.
Indikator yang dicapai.
a.
Para petani mampu menganalisis sendiri
kekuatan upaya untuk mengatasi terjadinya bencana alam.
b.
Pahaman untuk memenimalkan masalah rugi
panen akibat bencana alam.
c.
Petani mampu untuk berlaku bertanggung
jawab.
d.
Para petani memanfaatkan hasil panen
untuk memunhi kebutuhan hidup.
6. MANFAAT PROGRAM
Manfaat program ini bisa dilihat dari segi Ekonomi
dan segi IPTEKS. Dari segi Ekonomi masyarakat bisa mendapatkan penghasilan yang
lebih tinggi lagi dimana setelah masyarakat mengikuti program serta pelatihan
yang diadakan, keberhasilan ini bisa tercapai karena antusias masyarakat
mengikut pelatihan serta mau berkerjal lebih keras lagi sementara, dari segi
IPTEKS masayarakat bisa memberikan pupuk secara propesional dengan istilah
masyarkat memberi pupuk dengan dosis yang pas seta masyarakat bisa memanfaatkan
dan mengolah pupuk organik dengan bahan yang ada disekitar itu.
7. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SETEMPAT
Masyarakat Empodis memiliki SDA yang sangat banyak,
tanahnya yang begitu subur membuat kami tertarik untuk membantu masyarakat agar
lebih bersemangat untuk mengarap tanah yang mereka miliki. Disaat sekarang
peluang untuk mendapatkan pekerjaan memang sangat sulit sekali, bahkan mereka
yang memiliki pendidikan yang tinggi juga tidak semua mendapatkan pekerjaan
yang menjanjikan, apalagi mereka yang memiliki pendidikan yang kurang. Oleh
sebab itu bertani dengan baik bisa membuka usaha serta menambah pendapata
masyarakat setempat.
8. PELAKSANAAN LAPANAGAN
ü Obsevasi,
pendataan dan pemetaan.
Orientasi lapangan dilakukan untuk
memperoleh informasi pendahuluan tentang para petani yang melakukan ladang
berpindah tersebut. Apabila seluruh petani telah terdaftar dan klasifikasi
sudah dapat dilakukan secara lengakap, maka dilakukan pemetaan menurut lokasi
penyebaran penelitian kepada para petani. Bahan-bahan itu dibicarakan bersama
untuk bahan pemberdayaan yang akan diberikan dengan dukungan seluruh anggota
posdaya. Selanjutnya untuk mengetahui jumlah yang sudah mulai dan telah
melakukan usaha untuk meningkatkan hasil panen. Bagi petani yang sudah berhasil
melakukan program member saran, membantu dan pendampingan sedangkan yang belum
berhasil berusaha berkerja keras untuk bisa mendapatkan hasil panen yang
maksimal.
ü Penyusunan
program
Upacara peresmian posdaya dan
pelantikan pengurus yang perlu dilakukan oleh Kepala Desa atau Camat yaitu melalui
forum rapat koordinasi yang ada ditingkat desa Rapat koordinasi ini biasanya
diikuti oleh seluruh aparat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama,dan lembaga
yang ada di desa seperti PKK, karang taruna, polindes, dan badan desa. Melalui
rapat koordinasi tersebut diharapkan mendapatkan komitmen, dukungan serta
diterimanya posdaya sebagai lembaga desa yang didukung oleh pemerintah. Program
posdaya diarahkan untuk mendukung program-program pemerintah. Setiap periode
pelaksanaan Hibah Bina Desa posdaya mahasiswa
diharapkan mampu mengembangkan program yang disusun secara efektif.
ü Lokakarya
mini
Kegiatan
ini merupakan sarasehan antara mahasiswa Universitas Tribhuwana
Tunggadewidibawah bimbingan dosen pembimbing dengan petani bersamam para
pemukanya untuk membuat perencanaan program kedepannya, menyepakati kegiatan,
sasaran, kepengurusan, membentuk dan pengembangan posdaya.
ü Bimbingan
dan monitoring
Pelaksanaan pendampingan, pembinaan
dan pemantauan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Tribhuawana Tunggadewi
secara berkelanjutan, sehingga kinerja lembaga fungsional dapat berjalan sesuai
dengan ketentuan untuk menapai tujuan membentuknya posdaya.
ü Pembuatan
laporan dan evaluasi
Setiap kegiatan dicatat dalam buku
laporan, langkah-langkah yang diambil, hambatan yang terjadi , jika terjadi
hambatan segera dicari jalan keluarnya, keberhasilan yang diperoleh.
Selanjutnya membuat laporan setiap ahkir minggu dan membuat evaluasi.
9.
Jadwal
Pelaksanaan Kegiatan Progarm
Kegiatan
|
Bulan ke-
|
|||||||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
Mengurus izin melaksanakan hibah bina desa
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
Persiapan mengadakan program kelokasi bina desa
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
Pendekatan ddan pembinaan pada masyarakat
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
Mengadakan pelatihan dan pembekalan pada masyarakat
|
|
|
X
|
X
|
X
|
|
|
|
Pendampingan dalam mengelola hasil panen padi
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
Pelatihan pembuatan kerajinan tangan
|
|
|
|
|
X
|
X
|
|
|
Evaluasi dan monitoring
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
Penyusunan laporan
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
Seminar dan penyampaian laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
Jadwal
kegiatan pelaksanaan dalam bentuk bar-chat
No.
|
Kegiatan
|
Mei
|
Juni
|
Juli
|
Agustus
|
September
|
Oktober
|
November
|
||||||||||||||||||||||
Minggu Ke
|
||||||||||||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
I
|
Perencanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||
1. Penyusunan Proposal
|
x
|
X
|
x
|
X
|
x
|
x
|
||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||
2. Menunggu pengumuman seleksi
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||
II
|
Pelaksanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||
Penentuan Pembimbing
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
X
|
x
|
x
|
X
|
||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||
Bimbingan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||
Pengambilan Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||
Pengolahan Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||
III
|
Pelaporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
x
|
|
|
|
10. RENCANA BIAYA
1. Peralatan Penunjang
untuk 5 kelompok ( @ 1 kelompok 30 orang )
|
||||
Material
|
Volume (bh)
|
Biaya Satuan (Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
|
Sepatu boat merek AP
|
25
|
Rp
150.000
|
Rp 3.750.000
|
|
Sarung tangan
|
25
|
Rp
5.000
|
Rp
50.000
|
|
Tenda 10x10
|
2
|
Rp
300.000
|
Rp 600.000
|
|
Parang /pemotong
|
25
|
Rp
50.000
|
Rp 1.250.000
|
|
Batu pengasah
|
2
|
Rp
30.000
|
Rp
60.000
|
|
Sinco
|
2
|
Rp
1.800.000
|
Rp 3.600.000
|
|
Bahan bakar sinco
|
25L
|
Rp
5.000
|
Rp 500.000
|
|
Kapak
|
5
|
Rp
45.000
|
Rp
225.000
|
|
Alat semprot (solo)
|
5
|
Rp
450.000
|
Rp 2.250.000
|
|
Drum
|
2
|
Rp
300.000
|
Rp 600.000
|
|
Sub total
|
Rp
12.885.000
|
|||
2. Bahan Habis Pakai
|
||||
Material
|
Volume
|
Biaya Satuan (Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
|
Komsumsi kegiatan
|
25
|
Rp
30.000
|
Rp
750.000
|
|
Biaya bakar ladang
|
Rp
1.000.000
|
Rp 1.000.000
|
||
Benih bibit padi
|
50 kg
|
Rp 5.000
|
Rp 250.000
|
|
Biaya tanam padi
|
Rp
3.500.000
|
Rp 3.500.000
|
||
Snack
|
25
|
Rp 10.000
|
Rp
250.000
|
|
Biaya perawatan
(racun hama)
|
25L
|
Rp
75.000
|
Rp
1.875.000
|
|
Sub total
|
Rp
7.625.000
|
|||
3. Perjalanan
|
||||
Material
|
Volume
|
Satuan (Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
|
Perjalanan dari malang
kedesa Empodis
|
4
|
Rp
3.000.000
|
Rp
12.000.000
|
|
pengurusan ijin hibah
bina desa
|
4
|
Rp
300.000
|
Rp
1.200.000
|
|
kunjungan ke tempat
desa bina ke mitra
|
25
|
Rp
150.000
|
Rp
3.750.000
|
|
perjalanan lokal
sanggau ke kecamatan bonti
|
4
|
Rp
250.000
|
Rp
1.000.000
|
|
bantuan transportasi
peserta 25 orang
|
25
|
Rp
35.000
|
Rp
875.000
|
|
Sub total
|
|
|
Rp
18.825.000
|
|
|
||||
4. Lain-lain
|
||||
Kegiatan
|
Volume
|
Satuan
|
Harga Satuan (Rp)
|
|
Administrasi
|
|
|
Rp 650.000
|
|
Penyusunan proposal,
survey lokasi dan wawancara dengan masyarakat, diskusi tim pelaksana
|
|
|
Rp 1.500.000
|
|
Penyusunan laporan
akhir bina desa
|
|
|
Rp 1.000.000
|
|
Seminar lokal
|
3
|
Rp
250.000
|
Rp 750.000
|
|
Publikasi hasil hibah
bina desa jurnal
|
|
|
Rp
4.000.000
|
|
Dokumentasi
|
|
|
Rp 600.000
|
|
Pelatihan
|
5
|
Rp
250.000
|
Rp 1.250.000
|
|
Materi + fotokopi
|
25
|
Rp 15.000
|
Rp
375.000
|
|
Lain-lain ( biaya tak
terduga )
|
|
|
Rp 100.000
|
|
Sub total
|
|
|
Rp
10.225.000
|
|
Sub total 1+2+3+4
|
Rp
49.560.000
|
Komentar
Posting Komentar